Manusia
Dan keindahan
Bismillahirohmanirrohim
PENGERTIANNYA
Keindahan berasal dari
kata indah,yang berarti bagus,permai,cantik,elok,molek,dll.keindahan identik
dengan kebenaran keduanya memiliki sifat yang sama dan selalu mempunyai daya
tarik yang selalu bertambah.yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah.keindahan
juga bersifat universal,artinya tidak terikat oleh selera perseorangan,waktu
dan tempat,selera mode,kedaerahan atau lokal.kawasan keindahan bagi manusia
sangatlah luas,seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan
perkembangan peradaban teknologi,sosial,dan budaya.
Keindahan dalam arti
yang luas meliputi :
a.
keindahan seni
b.
keindahan alam
c.
keindahan moral
d.
keindahan intelektual
Keindahan dalam arti
setetik murni
Keindahan dalam arti
setetik murni menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan
segala sesuatu yang diserapnya.
Keindahan dalam arti
terbatas
Keindahan dalam arti
terbatas adalah yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan
penglihatan, yaitu berupa keindahan bentuk dan warna.
Menurut The Liang Gie
pengertian keindahan dianggap salah satu jenis nilai (nilai estetik) yakni
nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tecakup dalam pengertian
keindahan. Bahwa setiap yang berkaitan dengan pengertian keindahan melalui
penampilannya dan penghayatan penghayatan maka setidak-tidaknya akan menemukan
penggolongan nilai terpenting yaitu nilai ekstrinsik dan nilai intrinsic.
Nilai ekstrinsik yaitu
nilai yang sifatnya baik sebagai alat untuk membantu sesuatu hal sedangkan
nilai intrinsic adalah sifat baik yang terkandung didalam atau apa yang
merupakan tujuan dari sifat baik tersebut.
Keserasian merupakan
bagaian atau yang dapat mewujudkan keindahan. Keserasian mengandung unsure
pengertian, perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang. Misalnya orang dalam
berpakaian memperhatikan antara kulit dan warna yang disukai cocok, warna
kulitnya hitam tidak cocok kelihatannya apabila ia memakai warna hijau. Warna
hijau cocok untuk orang yang berkulit langsat.
Agar didalam pergaulan
terjadi kehalusan dan kelembutan maka hendaklah hubungan itu dilakukan harus
berdasarkan prinsip-prinsip :
·
Cinta kasih
·
Keadilan
·
Kejujuran
·
Keloyalan
·
Kesetiaan
Apabila hal-hal diatas
dipegang teguh dan sebagai dasar pergaulan maka akan selalu ditemui kehalusan
atau kelembutan, kedamaian, kebahagiaan dan ketenangan.
Dilihat dari mediumnya,
maka suatu karya seni mempunyai :
a.
Nilai inderawi (sensous value), bahwa
dengan nilai ini pengamat memperoleh kepuasan lewat ciri-ciri inderawi hasil
seni seperti warna-warna yang terpancar dari suatu lukisan atau kata-kata yang
indah terdengar dalam suatu deklamasi saja.
b.
Nilai formal (formal value), yang
membuat sipengamat menghargai atau mengagumi bentuk karya seni tersebut.
c.
Nilai Pengetahuan (cognitive value),
bahwa dengan penghayatan seni membuat orang sadar akan realita subjektif,
pengalaman intern dan perasaannya.
d.
Nilai kehidupan (life value), melalui
karya seni berbagai nilai kehidupan diteruskan, seperti ide, thema, atau dalil
keadilan yang terselip didalam karya seni itu sendiri. Bahkan terhadap
kehidupan pribadi, seseorang itu mampu merasa dan menilai secara halus karya
seni yang dihayatinya sehingga dalam hal ini dapatlah dikatakan bahwa seni
untuk seni.
HUBUNGANNYA
Alasan mengapa manusia
menciptakan keindahan, yaitu sebagai berikut:
1) Tata nilai yang telah usang
Tata nilai yang
terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan,
sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai
kemanusiaan.Tata nilai semacam ini dipandang sebagai mengurangi nilai moral
kehidupan masyarakat, sehingga dikatakan tidak indah. Yang tidak indah harus
disingkirkan dan digantikan dengan yang indah. Yang indah ialah tata nilai yang
menghargai dan mengangkat martabat manusia
2) Kemerosotan Zaman
Keadaan yang merendahkan
derajad dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemerosotan moral. Kemerosotan
moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejad
terutama dari segi kebutuhan seksual. Kebutuhan seksual ini dipenuhinya tanpa
menghiraukan ketentuan-ketentuan hukum agama, dan moral masyarakat. Yang
demikian itu dikatakan tidak baik, yang tidak baik itu tidak indah. Yang tidak
indah itu harus disingkirkan melalui protes yang antara lain diungkapkan dalam
karya seni.Alhamdulillah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar